Dunia dipenuhi dengan beragam budaya yang unik dan menarik. Di Ethiopia, tinggallah suku Mursi yang terkenal dengan tradisi kecantikan mereka yang tidak biasa, yaitu meletakkan piring bundar besar di bibir bawah. Tradisi ini, yang dikenal dengan sebutan "piring bibir" atau "pemasangan pelat bibir", telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan antropolog selama bertahun-tahun. Namun, ada lebih banyak hal dari tradisi ini selain sekedar penampilan yang mencolok.
Tradisi piring bibir biasanya dilakukan pada anak perempuan Suku Mursi yang berusia antara 15 hingga 18 tahun. Bibir bawah mereka akan ditusuk dan kemudian piring tanah liat dimasukkan secara bertahap. Seiring berjalannya waktu, ukuran piring akan diganti dengan yang lebih besar. Piring bibir terbesar bisa mencapai diameter 20 sentimeter.
Meskipun tampak menyakitkan, tradisi ini memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Suku Mursi. Piring bibir dianggap sebagai simbol kecantikan dan status sosial. Semakin besar piring yang dikenakan, semakin cantik dan dihormati wanita tersebut. Tradisi ini juga menandakan bahwa wanita tersebut sudah siap untuk menikah dan memiliki anak.
Selain faktor kecantikan, tradisi piring bibir juga diyakini memiliki fungsi lain. Piring tersebut dapat melindungi para wanita dari penculikan oleh suku lain. Piring bibir yang besar dan berat dianggap tidak menarik bagi para penculik.
Tradisi piring bibir Suku Mursi adalah pengingat yang kuat tentang betapa beragamnya konsep kecantikan di seluruh dunia. Bagi orang luar, tradisi ini mungkin terlihat aneh, tetapi bagi Suku Mursi, ini adalah bagian penting dari identitas budaya mereka.
Komentar
Posting Komentar